Gropyokan Tikus : Gerakan Basmi Hama Tikus Di Sawah

Gropyokan Tikus : Gerakan Basmi Hama Tikus Di Sawah

Serangan hama tikus merajalela di Desa Karanggedang membuat para petani menjadi gelisah. Serangan hama tikus ini diakibatkan karena terjadi ledakan populasi tikus yang tidak terkendali. Ledakan populasi tikus adalah bukti nyata bahwa hewan pemangsa tikus telah berada pada posisi langka, contohnya hewan ular dan burung hantu yang makin sulit ditemukan di areal lahan pertanian. Kelangkaan musuh alami (predator) tikus tersebut disebabkan oleh kebiasaan (perilaku) masyarakat kita yang gemar atau iseng membunuh dan memburu ular dan burung hantu tersebut untuk dijadikan peliharaan atau bahkan makanan.

Mencermati dampak resiko yang diakibatkan ledakan populasi hama tikus bagi petani, maka pada hari Minggu, tanggal 3 Desember 2023 Pemerintah Desa Karanggedang beserta kelompok tani dan perwakilan perangkat Desa Karanggedang melaksanakan gerakan pengendalian hama tikus. Adapun pengendaliannya yaitu meliputi beberapa metode; yaitu metode mekanis meliputi pendekatan kuratif dan antisipasif yaitu meminimalisir berkembangbiaknya hama tikus, maka perlu dilakukan sanitasi lingkungan areal lahan pertanian supaya tidak digunakan sebagai sarang tikus. Sedangkan tindakan kuratif perlu dilakukan gerakan pengendalian (gerdal) massal yaitu dengan gropyokan..

Gropyokan merupakan gerakan membasmi hama tikus dengan cara melakukan pemburuan langsung atau membunuh tikus secara langsung. Gropyokan kali ini menggunakan alat emposan dengan sumber panas berasal dari gas elpiji dengan racun asapnya menggunakan belerang. Pada kesempatan ini berhasil ditangkap dan dibasmi puluhan tikus. Dengan adanya gropyokan ini diharapkan hama tikus dapat terkendali. Sehingga tidak akan merusak tanaman padi petani dan tidak mengakibatkan kerugian atau gagal panen bagi petani.

Gropyokan Tikus : Gerakan Basmi Hama Tikus Di Sawah

Gropyokan Tikus : Gerakan Basmi Hama Tikus Di Sawah

Related Posts

Komentar