Sistem Informasi Desa Karanggedang
Pemerintah
Desa Karanggedang menyelenggarakan tasyakuran dalam rangka memperingati Tahun
Baru Islam 1 Muharram 1447 H dan Tahun
Baru Jawa 1 Suro 1959 Saka pada hari Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan dihadiri
oleh Forkompimcam Sumpiuh, Pj Kepala Desa Karanggedang, Perangkat Desa
Karanggedang, BPD, Ketua RT, RW, Kader PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
ratusan warga Desa Karanggedang. Acara dibuka pada pukul 19.30 WIB dengan
membaca bacaan basmallah bersama-sama.
Pada
acara ini setiap RT membawa tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Sementara itu
pihak Pemdes Karanggedang juga membuat 2 gunungan yang akan dibagikan ke
masyarakat yang hadir. Tumpeng sejatinya adalah nasi berbentuk kerucut yang
dibuat dari nasi putih, nasi kuning, atau nasi gurih lalu diletakkan di atas
tampah bambu lengkap dengan beragam lauk-pauk tradisional seperti ayam goreng,
tempe, tahu, hingga ikan teri. Sedangkan gunungan filosofinya adalah
bersedekah. Gunungan tersebut berisi hasil palawija sayur mayur dan hasil bumi
lainnya. Ini sebagai bentuk doa dan rasa syukur warga atas hasil bumi yang
melimpah dan harapannya selama satu tahun kedepan para warga masyarakat bisa
mendapatkan keberkahan dari sedekah tersebut.
Acara
Inti diisi dengan pembacaan Kalam Illahi oleh Ahmad Nurdin dilanjutkan tausiyah
oleh Kyai Achmad Muzallid. Dalam tausiahnya, Kyai Achmad Muzallid menyampaikan bahwa
Tahun Baru Islam adalah salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh
dunia. Perayaan ini menandai awal dari kalender Hijriah yang jatuh pada 1
Muharram. Sebagaimana diketahui, sejarah Tahun Baru Islam erat kaitannya dengan
peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Di mana peristiwa
tersebut menjadi titik awal penanggalan Islam yang sarat makna perjuangan dan
perubahan.
Makna
Tahun Baru Hijriah bukan hanya sekadar soal pergantian tanggal atau penunjuk
waktu dalam kalender Islam. Lebih dari itu, yakni memahami makna hijrah
Rasulullah SAW. Dalam hadits Nabi SAW, hijrah turut dipahami dengan
meninggalkan sesuatu yang buruk menuju hal yang lebih baik. Selain itu, hijrah
adalah meninggalkan hal-hal yang tidak disukai oleh Allah dan Rasul-Nya menuju
segala hal yang direstui oleh Allah dan Rasul-Nya.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dari Pj Kepala Desa Karanggedang
dan diserahkan ke ketua panitia. Penyerahan hasil bumi secara simbolis dari Pj
Kepala Desa Karanggedang ke ketua BPD. Acara ditutup dengan kegiatan makan
bersama.